Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Center for Fintech and Banking, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, atau juga dikenal sebagai UNS Fintech Center mendukung kegiatan Dies Natalis UNS Ke-45 melalui webinar berjudul Contemporary Issues on Islamic Finance and Banking. Prof. Wimboh Santoso (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan) akan menjadi Keynote Speaker pada acara ini. Selain itu, terdapat beberapa pembicara yang juga akan hadir dalam webinar tersebut antara lain Prof. M. Kabir Hassan (University of New Orleans, USA), Prof. Hussein A. Abdou (University of Central Lancashire, UK), Prof. Mansor H. Ibrahim (INCEIF, Malaysia), Prof. Ahmet Faruk Aysan (Hamad bin Khalifa University, Qatar), Dr. Dawood Ashraf (Islamic Development Bank), Prof. Dian Masyita (Universitas Padjadjaran, Indonesia), Dr. Mariani Abdul-Majid (Universiti Kebangsaan Malaysia), Dr. Taufiq Hidayat (Director KNEKS, Indonesia), Dwi Irianti Hadiningdyah, M.A. (Director of Sharia Financing, Ministry of Finance, Indonesia), dan Dr. Tastaftiyan Risfandy (Universitas Sebelas Maret, Indonesia). Selama dua tahun terakhir, pertumbuhan aset keuangan syariah mengalami penurunan. Analis keuangan syariah memperkirakan pertumbuhan akan tetap stagnan dalam beberapa tahun ke depan kecuali jika dunia keuangan syariah bisa melakukan percepatan. Industri keuangan syariah dapat memanfaatkan fenomena kemunculan keuangan digital dan fintech dalam rencana strategis yang dimiliki. Tersedianya pinjaman syariah dalam pinjaman peer-to-peer online sudah mulai mendapatkan perhatian regulator dan menjadi alternatif pembanding terhadap pinjaman konvensional. Di Indonesia, terdapat ratusan P2P Lender yang disahkan dan dipantau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beberapa di antaranya menawarkan sistem peminjaman berbasis syariah. Oleh karena itu menjadi tugas regulator, ulama, dan pendukung Syariah untuk mempromosikan alternatif jasa keuangan ini dan menjelaskan bahwa bank syariah dilarang meminjamkan uang kepada perusahaan yang tidak ramah lingkungan, yang selaras dengan Al-Quran secara jelas menyatakan bahwa manusia tidak boleh merusak bumi. Terlebih lagi terkait masalah sosial, keuangan syariah dapat memberikan solusi untuk tidak meminjamkan uang dengan bunga terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan. Berdasarkan perkembangan keuangan syariah terkini dan beberapa strategi yang dapat dijalankan, UNS Fintech Center akan mengadakan internasional webinar yang menarik ini. Internasional webinar Contemporary Issues on Islamic Finance and Banking akan dilaksanakan pada hari Rabu, 03 Maret 2021 pukul 19.00 Waktu Indonesia Barat. Kegiatan dilaksanakan penuh secara daring melalui zoom meeting dan YouTube live streaming pada akun UNS Fintech Center. Akan sangat disayangkan apabila dilewatkan, jangan lupa untuk daftarkan diri kalian pada http://bit.ly/reg-webinar0303. Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjadi wadah dalam berbagi ide tentang perkembangan terkini mengenai dunia keuangan dan perbankan Syariah dan bagaimana meningkatkan perkembangannya, menyoroti isu-isu penting terkini dalam perbankan dan keuangan Syariah, dan sebagai jembatan antara penelitian di bidang keuangan dan perbankan Syariah dalam dunia praktis. Dengan demikian, webinar diharapkan dapat menjadi tempat berbagi pendapat dan informasi khususnya antara sivitas akademika (peneliti) dan regulator mengenai bagaimana perbankan dan keuangan syariah dapat mempertahankan perkembangannya di dunia kontemporer.
Final Kompetisi Inovasi Digital 2020
UNS Fintech Center Updates Final Kompetisi Inovasi Digital 2020: Siapakah Pemenang-nya? Fintech Update – Center for Fintech and Banking UNS (UNS Fintech Center) mengadakan webinar bertemakan “Start It Up: How to Create Digital Innovation, Collaborate, and Make It Great” melalui Zoom Cloud Meeting pada hari Sabtu (07/11/2020). Webinar yang diikuti oleh 150 peserta ini merupakan kegiatan puncak dari rangkaian Kompetisi Inovasi Digital 2020 yang diselenggarakan oleh UNS Fintech Center. Dipandu oleh Yoshia Christian Mahulete, acara dibuka oleh Kepala UNS Fintech Center, Dr. Irwan Trinugrogo, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau berharap agar webinar ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta webinar yang didominasi oleh mahasiswa mengenai inovasi digital. Setelah kata sambutan dari Kepala UNS Fintech Center, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yang pertama, yaitu Dr. Taufiq Arifin. Dengan materi berjudul “Mahasiswa: The agent of innovation”, beliau memaparkan beberapa poin mengenai peran mahasiswa dalam memberikan solusi atas masalah yang ada di masyarakat. “Mahasiswa menjadi tumpuan bagi masyarakat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita, baik masalah ekonomi, masalah sosial, dan seterusnya” kata Dr. Taufiq. Setelah materi dari Dr. Taufiq Arifin, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber berikutnya, William Suryawan, Co Director dari Startup Grind. Dengan materi berjudul “Create An Innovative, Valid, and Sustainable Product”, beliau memaparkan 8 poin mengenai cara membuat produk yang inovatif. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa yang terpenting dari sebuah inovasi adalah bagaimana cara untuk mewujudkan ide-ide tersebut. “It is not only about ideas, it is about making ideas happen”, kata William. Selanjutnya pemaparan materi disampaikan oleh narasumber ketiga, Erik Hormein, Head of Investment, BRI Ventures. Dalam paparannya, beliau menjelaskan mengenai pendanaan oleh venture capital kepada startup-startup yang dilakukan dalam bentuk equity (penyertaan saham). “Startup yang memiliki risiko tinggi paling cocok menggunakan pendanaan dari venture capital”, tutup Erik. Setelah penyampaian materi dari semua narasumber selesai, peserta webinar berkesempatan untuk memberikan pertanyaan melalui Zoom chatbox. Beberapa pertanyaan terpilih kemudian dibacakan oleh moderator untuk ditanyakan langsung kepada narasumber. Setelah webinar dan sesi tanya jawab selesai, acara dilanjutkan dengan pengumuman hasil penilaian Kompetisi Inovasi Digital 2020. Dari sepuluh finalis yang mengikuti tahap grand final, terpilih tiga tim yang berhasil merebut juara 1, 2, 3 serta satu tim yang berhak menjadi juara favorit. Berikut daftar pemenang Kompetisi Inovasi Digital 2020: Juara 1 Tim Sekoa: OkFix Solusi Barang Rusakmu Anggota: Bernadetta Margarita Adelia Putri Bau, Fransiska Sekar Assisiana, dan Fisko Albatinusa Suwarno Juara 2 Tim Local Bakerin & Co: Platform Kelas Digital dan Jual Beli Kue Kekinian Online dari bahan-bahan Lokal Anggota: Fiska Amanda Mulia dan Dewi Mawaddatus Sholekhah Juara 3 Tim Doolan: Wisata Praktis Harga Transparan Anggota: Muhammad Raharditya dan Afaqih Deaz Tratama Juara Favorit Tim Sekoa Kompetisi Inovasi Digital 2020 merupakan inisiasi dari UNS Fintech Center dalam menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Melalui kreativitas dan inovasi di bidang teknologi digital, diharapkan mahasiswa mampu menciptakan sebuah produk digital yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
WCP Series Workshop-3-How to Write a Paper for Publication
UNS Fintech Center Updates UNS Fintech Center Bagikan Tips Publikasi Dalam Seri Webinar World Class Professor Program UNS Fintech Center-Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi (PUI-PT) Center for Fintech and Banking UNS (UNS Fintech Center) kembali mengadakan workshop dalam rangkaian program World Class Professor (WCP). Workshop kali ini bertemakan “How to Write a Paper for Publication” dan diselenggarakan pada hari Jumat (25/09/2020) serta dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Dalam workshop ini, hadir tiga pembicara yaitu Assoc. Prof. Dr. Mariani Abdul-Majid (Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia), Prof. Doddy Setiawan (Universitas Sebelas Maret, Indonesia), dan Prof. Siong Hook Law (Universiti Putra Malaya, Malaysia). Dimoderatori oleh Agista Prameswari, acara dibuka dengan penyampaian materi oleh Prof. Dr. Mariani berjudul “How to Write a Paper for Publication”, beliau menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam menulis jurnal. Lebih lanjut, beliau juga memaparkan mengenai struktur jurnal secara lengkap dan rinci. “Beberapa jurnal memiliki struktur yang berbeda, sehingga penting untuk melihat channel mana yang akan dipilih,” terang Prof. Mariani. Beliau juga menekankan bahwa sebelum memulai untuk menulis jurnal, diperlukan adanya plan yang jelas untuk memudahkan pengerjaan jurnal. Setelah materi dari Prof. Mariani, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Doddy Setiawan, dengan materi berjudul “Selecting Publication Outlet”. Prof. Doddy menjelaskan mengenai beberapa poin penting dalam pemilihan jurnal untuk publikasi. Beliau menjelaskan tahap pertama dalam mencari jurnal adalah dengan menentukan jurnal yang memiliki tujuan dan cakupan yang selaras dengan artikel yang ditulis. “Dengan menemukan jurnal yang tepat, maka probabilitas artikel kita untuk diteruskan kepada reviewer menjadi lebih besar,” jelas Prof. Doddy. Beliau menambahkan bahwa sebuah artikel harus mengikuti standar dan template yang telah disediakan oleh jurnal sehingga peluang untuk lolos publikasi menjadi lebih besar. Pembicara terakhir, yaitu Prof. Siong Hook Law menyampaikan materi berjudul “How to Respond to Reviewer Reports”. Prof. Law menjelaskan mengenai langkah dalam merespons laporan dari reviewers. “Kita harus berterimakasih kepada editor yang telah memberikan kesempatan sehingga kita dapat merevisi jurnal kita,” ujar Prof. Law. Beliau juga menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam merevisi jurnal hingga mengirim ulang jurnal yang telah direvisi. “Jangan melakukan plagiarisasi, karena terdapat turnitin yang dapat mengecek dan melihat berapa persen plagiarisasi dari sebuah jurnal, usahakan untuk melakukan parafrase kalimat,” jelas Prof. Law dalam pemaparannya mengenai strategi menulis jurnal. Beliau juga menjelaskan bahwa sebuah jurnal setidaknya memiliki 25-28 paragraf dengan setiap paragraf terdiri dari 16-17 baris, serta tidak terdiri lebih dari 40 halaman. Setelah penyampaian materi dari semua pembicara selesai, peserta workshop berkesempatan untuk menyampaikan pertanyaan melalui Zoom chatbox. Beberapa pertanyaan terpilih kemudian dibacakan oleh moderator untuk ditanyakan langsung kepada pembicara. Workshop yang berlangsung selama 3 jam dan diikuti oleh 70 peserta ini berlangsung interaktif dengan banyaknya pertanyaan yang masuk.
WCP Series Workshop-2-STATA for Various Empirical Studies
UNS Fintech Center Updates WCP Series 2: Aplikasi STATA dalam Riset Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi (PUI-PT), Center for Fintech and Banking UNS (UNS Fintech Center) mengadakan workshop bertemakan “STATA for Various Empirical Studies in Finance, Banking, and Accounting” pada hari Jumat (11/09/2020). Workshop yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting tersebut dan menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Siong Hook Law (Universiti Putra Malaya, Malaysia), Dr. Tastaftiyan Risfandy, Ph.D (Universitas Sebelas Maret, Indonesia), dan Aldy Fariz Achsanta, M. Rech (University of Limonges, Perancis) Dipandu oleh Dewanti Cahyaningsih M.Rech, acara dibuka oleh sambutan Kepala UNS Fintech Center, Dr. Irwan Trinugrogo, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa workshop kali ini merupakan workshop kedua dalam rangkaian program World Class Professor (WCP) yang diselenggarakan oleh PUI-PT UNS Fintech Center. Beliau berharap workshop ini dapat memberikan manfaat kepada semua peserta mengenai penggunaan STATA secara lebih jelas. Setelah kata sambutan dari Kepala UNS Fintech Center, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara yang pertama, yaitu Prof. Siong Hook Law. Dengan materi berjudul “Panel Data Analysis in Banking, Finance, Accounting Workshop: Short Panels (Micro Panels)”, Prof. Siong menjelaskan mengenai cara menganalisis data menggunakan dynamic panel GMM estimater. Lebih lanjut, beliau memaparkan bahwa salah satu masalah besar dalam analisis data adalah adanya standard errors yang bias. Standard errors dapat menjadi bias ketika variabilitas yang sebenarnya dari perkiraan koefisien tidak diperhatikan dengan teliti. “Jika standard errors bias, maka membuat kesimpulan berdasarkan standard errors tersebut adalah tidak tepat,” ujar Prof. Siong ketika memaparkan pentingnya menggunakan metode yang tepat untuk memperkirakan standard errors. Selanjutnya Prof. Siong juga menjelaskan langkah-langkah menganalisis data melalui STATA secara lengkap dan disertai dengan contoh command di setiap langkahnya. Setelah materi dari Prof. Siong Hook Law, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara berikutnya, Dr. Tastaftiyan Risfandy, Ph.D. Dengan materi berjudul “Hausman-Taylor Regression with STATA”, beliau memaparkan mengenai penggunaan STATA menurut model The Hausman and Taylor. “Di STATA, untuk mengekstrak data cukup dengan menggunakan command [webuse psidextract] lalu data akan secara otomatis masuk ke perangkat komputer tanpa harus copy paste data ke excel,” jelas Dr. Tastaftiyan mengenai kelebihan STATA dibanding software lainnya. Selain dapat secara otomatis mengekstrak data, STATA juga dapat mengidentifikasi variabel mana yang merupakan time-invariant atau time-variant hanya dengan menentukan variabel endogeneousnya. Selanjutnya pemaparan materi disampaikan oleh narasumber ketiga, Aldy Fariz Achsanta, M.Rech dengan judul “Event Study using STATA”. Beliau memaparkan mengenai penggunaan STATA dalam event study. Aldy menjelaskan bahwa event study digunakan untuk mengukur efek dari sebuah aksi perusahaan seperti pinjaman bank, merger perusahaan, atau pengumuman laba perusahaan. Event study juga dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengaruh harga saham dengan kejadian yang tidak terduga. Di akhir sesi, Aldy turut menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan event study dengan menggunakan STATA. Setelah penyampaian materi dari semua pembicara selesai, peserta workshop berkesempatan untuk memberikan pertanyaan melalui Zoom chatbox. Beberapa pertanyaan terpilih kemudian dibacakan oleh moderator untuk ditanyakan langsung kepada pembicara.
Micro Panel Data Analysis Bersama Prof. Siong Hook Law
UNS Fintech Center Updates Micro Panel Data Analysis with Prof. Siong Hook Law Fintech Update – Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi (PUI-PT) Center for Fintech and Banking UNS (UNS Fintech Center) mengadakan workshop bertemakan “Micro Panel Data Analysis” pada hari Kamis (03/09/2020). Workshop dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Siong Hook Law (Universiti Putra Malaya, Malaysia); Dr. Taufiq Arifin, Ph.D (Universitas Sebelas Maret, Indonesia); serta Dr. Putra Pamungkas, Ph.D (Universitas Sebelas Maret, Indonesia). Dipandu oleh Yoshia Christian Mahulete, acara dibuka oleh sambutan Kepala UNS Fintech Center, Dr. Irwan Trinugroho, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa workshop kali ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan PUI-PT UNS Fintech Center, yaitu World Class Professor (WCP). Beliau berharap workshop ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta mengenai panel data serta pengaplikasian panel data dalam penelitian. Setelah kata sambutan dari Kepala UNS Fintech Center, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara yang pertama, yaitu Prof. Siong Hook Law. Dengan materi berjudul “Dynamic Panel Data”, Prof. Siong menjelaskan mengenai Dynamic Panel Modelling: short panel. Terdapat dua jenis panel yang terdapat di short panel yaitu, cross-section (N) dan time series (T). Cross-section merupakan data yang substansial dan diambil pada satu waktu tertentu, contohnya data individu, data perusahaan, data negara, dan sebagainya. Sedangkan time series merupakan data atas satu variabel yang sama pada periode waktu tertentu, dengan rentang dari 3 – 10 tahun. Selanjutnya, Prof. Siong menambahkan bahwa pada studi ekonomi dan keuangan, penggunaan data dengan jenis cross-section lebih besar dibanding data dengan jenis time series ( N > T ). Setelah materi dari Prof. Siong Hook Law, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara berikutnya, Dr. Taufiq Arifin. Dengan materi berjudul “Political connections as a double-edge sword: An Examination of helping-and grabbing hand hypothesis”, beliau memaparkan mengenai pengaruh koneksi antara perusahaan dengan politisi. Political connections sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu transactional connections dan relational connections. Transactional connection adalah kerja sama yang selesai ketika tujuan sudah tercapai (jangka pendek), sedangkan relational connection merupakan kerja sama jangka panjang yang terjadi karena adanya kesamaan ideologi antara perusahaan dengan politisi. “Karakteristik perusahaan juga mempengaruhi cost of debt dan mempengaruhi propensity perusahaan untuk being political connected”, terang Dr. Taufiq. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dengan karakteristik yang sama, perusahaan yang memiliki transactional political connection akan mendapat cost of debt yang lebih rendah. Beliau juga menekankan bahwa perusahaan dengan transactional connected cenderung membayar pajak dengan jumlah yang lebih tinggi. “Konsekuensi bagi perusahaan (yang memiliki transactional connections) adalah perusahaan harus membayar pajak yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak memiliki koneksi,” tutup Dr. Taufiq di akhir pemarapan materi. Selanjutnya pemaparan materi disampaikan oleh narasumber ketiga, Dr. Putra Pamungkas, Ph.D dengan materi berjudul “Panel Data Applications”. Beliau memaparkan mengenai penggunaan panel data di dalam riset penelitian. Dr. Putra menjelaskan bahwa panel data terdiri dari 3 level, yaitu provincial-level data, bank level data, dan country level data. Selanjutnya, beliau menampilkan beberapa contoh riset penelitian yang memanfaatkan penggunaan panel data. Setelah penyampaian materi dari semua pembicara selesai, peserta workshop berkesempatan untuk memberikan pertanyaan melalui Zoom chatbox. Beberapa pertanyaan terpilih kemudian dibacakan oleh moderator untuk ditanyakan langsung kepada pembicara.
OJK Resmikan Fintech Center UNS
OJK Resmikan Fintech Center UNS OJK Resmikan blablabla. . . .